Jelajah Suku Baduy Dalam, 2 Hari 1 Malam
Paket Termasuk :
- Transportasi kendaraan pulang pergi,
- Akomodasi Inap 1 malam dirumah warga baduy dalam
- Konsumsi 4x (1x Sarapan, 2x Makan siang,1x makan malam)
- Retribusi
- Biaya pemandu masyarakat lokal
- Pendamping dan Pemandu wisata
- Tips Guide Pendamping
- Tip untuk Potter, jika diperlukan
Hari 1
07:00 Penjemputan di tepat pertemuan (anda bisa menentukan lokasinya)
07:30 Menuju Baduy-Desa Ciboleger
11:00 Tiba di Desa Ciboleger
11:30 Makan Siang di rumah makan ciboleger
12:30 Persiapan petualangan dan menuju rumah kepala desa untuk melapor
13:30 Petualangan menuju desa Cibeo,kita akan melalui Desa Balimbing, Marangu
Gajeboh, Jembatan Bambu dan Tanjakan Cinta
17:00 Tiba di Rumah warga Desa Cibeo (Baduy Dalam)
19:00 Makan Malam dengan makanan tradisional
20:00 Acara Bebas dan istirahat
Hari 2
07:00 Sarapan Pagi
08:00 Bergegas kembali ke ciboleger
12:00 Tiba di Ciboleger, Mandi, makan siang dan persiapan kembali ke Jakarta
(kegiatan acara bisa berubah sewaktu waktu akibat, cuaca,kepadatan jalan,dan lain lain)
Harga Paket : Rp. 590.000/orang ( Minimal 12 orang )
---------------------------------
suku Baduy / Badui adalah suatu kelompok
masyarakat adat Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Populasi
mereka sekitar 5.000 hingga 8.000 orang, dan mereka merupakan salah satu
suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Sebutan "Baduy" merupakan
sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat
tersebut, berawal dari sebutan para penelitiBelanda yang agaknya
mempersamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang merupakan
masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden). Kemungkinan lain adalah
karena adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di bagian utara
dari wilayah tersebut. Mereka sendiri lebih suka menyebut diri sebagai
urang Kanekes atau "orang Kanekes" sesuai dengan nama wilayah mereka,
atau sebutan yang mengacu kepada nama kampung mereka seperti Urang Cibeo
(Garna, 1993).
Baduy dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu Baduy dalam dan Baduy Luar. Baduy Dalam dipimpin oleh kepala desa
yang disebut dengan pu’un adalah masyarakat baduy yang masih sangat
tertutup dan sangat kuat adat dan keyakinannya, banyak sekali pantangan
bagi mereka, seperti harus menggunakan pakaian baduy, tidak boleh
menggunakan sepatu/sandal, tidak boleh menyebrangi pulau, menggunakan
alat transportasi dan banyak lagi. Mereka percaya bahwa bagi siapa saja
yang melanggarnya akan mendapatkan nasib buruk. Namun meski
begitumasyarakat Baduy dalam, sangat ramah dengan pengunjung-selama
pengunjungnya juga mematuhi peratura mereka, mereka mempersiapkan
rumahnya untuk dijadikan tempat istirahat bagi pengunjung yang datang ke
desa mereka,setiap pengunung yang singgah,mereka akan mencatat alamat
tempat tinggalnya agar suatu saat nanti bisa membalas untuk menjumpainya
. mata pencaharian masyarakat baduy dalam adalah bercocok tanam, dan
membuat kerajinan tangan
Lalu baduy yang kedua adalah baduy Luar,
dipimpin oleh seorang kepala kampung yang disebut dengan “daina” adalah
masyarakat baduy luar lebih terbuka daripada baduy dalam, mereke telah
membuka diri untuk menggunakan teknologi seperti handphone dan
radio,mereka juga menjalani pendidikan sekolah dan dapat menulis dan
membaca, masyarakat baduy luar memiliki batik yang khas, yang dibuat
secara tradisonal oleh masyarakat wanitanya, dan kemudian mereka
menjualnya atau membuatnya pakaian seperti kemeja dan kaos, mata
pencaharian utama baduy luar adalah bercocok tanam, dan sebagian
berdagang
karena baduy luar sudah tidak terikat
larangan menggunakan pakaian khas, mereka bisa menggunakan pakaian yang
sama seperti yang kita pakai, mereka pun tidak memiliki larangan untuk
bias menggunakan alat transportasi, sehingga baduy luar secara umum akan
terlihat seperti masyarakat biasa. Maka banyak pengunjung yang
mengatakan “belumlah seseorang berkunjung ke baduy sebelum masuk sampai
baduy dalam” (kira kira 5 jam perjalanan kaki dari cibolger)
0 Response to "Jelajah Kampung Baduy 2 Hari"
Posting Komentar